Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi semakin maju, khususnya dalam bidang kedokteran. Semua Dokter sudah menggunakan alat alat kesehatan dengan canggih. Dengan adanya perkembangan teknologi memudahkan para Dokter.
Pengertian Magnetic
Resonance Imaging ( MRI )
Magnetic
Resonance Imaging yang disingkat dengan MRI adalah suatu alat diagnostik
mutahir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet
dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X ataupun bahan
radioaktif. Hasil pemeriksaan MRI adalah berupa rekaman gambar potongan
penampang tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet. Untuk
menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat diagnostik,
maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik penggambaran MRI,
antara lain:
a. Persiapan pasien
serta teknik pemeriksaan pasien yang baik
b. Kontras yang sesuai
dengan tujuan pemeriksaanya
c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya
d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat
Kelebihan MRI
dibandingkan dengan CT-Scan
1. MRI lebih unggul untuk
mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang
serta muskuloskeletal
2. Mampu memberi gambaran detail
anatomi dengan lebih jelas
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti
pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan
CT Scan
4. Mampu membuat gambaran
potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien
5. MRI tidak menggunakan
radiasi pengion
Ada
juga kelebihan dari MRI yaitu :
1. Tidak menggunakan sinar pengion.
2. Tidak
berbahaya.
3. Tidak
menimbulkan rasa sakit.
Jenis Pemeriksaan
Sesuai
1. Pemeriksaan kepala untuk melihat
kelainan pada: kelenjar pituitary, lobang telinga dalam, rongga mata, sinus.
2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi :
stroke / infark, gambaran fungsi otak, pendarahan, infeksi; tumor, kelainan
bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma, proses degenerasi,
atrofi.
3. Pemeriksaan tulang belakang untuk
melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma, kelainan bawaan.
4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk
organ : lutut, bahu , siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki , kaki , untuk
mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain
lain.
5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat
hati , ginjal, kantong dan saluran empedu, pakreas, limpa, organ ginekologis,
prostat, buli-buli. pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru –paru, jantung.
Penata Pelaksanaan
MRI
1. Persiapan console
yaitu memprogram identitas pasien seperti nama, usia dan lain-lain, mengatur posisi tidur pasien sesuai dengan obyek yang akan diperiksa
2. Memilih jenis koil yang akan digunakan untuk
pemeriksaan, misalnya untuk pemeriksaan kepala digunakan Head coil, untuk
pemeriksaan tangan, kaki dan tulang belakang digunakan Surface coil
3. Memilih parameter yang
tepat, misalnya untuk citra anatomi dipilih parameter yang Repetition Time dan
Echo Time pendek, sehingga pencitraan jaringan dengan konsentrasi hidrogen
tinggi akan berwarna hitam
4. Untuk citra pathologis
dipilih parameter yang Repetition Time dan Echo Time panjang, sehingga misalnya
untuk gambaran cairan serebro spinalis dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan
tampak berwarna putih. Untuk kontras citra antara, dipilih parameter yang time
repetition panjang dan time echo pendek sehingga gambaran jaringan dengan konsentrasi
hidrogen tinggi akan tampak berwarna abu-abu
5. Untuk mendapatkan hasil
gambar yang ptimal, perlu penentuan center magnet (land marking patient)
sehingga coil dan bagian tubuh yang diamati harus sedekat mungkin ke center magnet,
misalnya pemeriksaan MRI kepala, pusat magnet pada hidung.
6. Untuk menentukan bagian
tubuh dibuat Scan Scout (panduan pengamatan), dengan parameter, ketebalan
irisan dan jarak antar irisan serta format gambaran tertentu. Ini merupakan gambaran
dimensi dari sejumlah sinar yang telah diserap. Setelah tergambar scan scout
pada V monitor, maka dibuat pengamatan- pengamatan berikutnya sesuai dengan
kebutuhan
7. Pemeriksaan MRI yang
menggunakan kontras media, hanya pada kasus-kasus tertentu saja
8. Salah satu kontras media untuk pemeriksaan MRI adalah
Gadolinium DTPA yang disuntikan intra vena dengan dosis 0,0 ml / kg berat badan
Nama : Sekar Septiana Eka Wahyuni
NIM : 4111171097
Nama : Sekar Septiana Eka Wahyuni
NIM : 4111171097