This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 10 September 2017

Magnetic Resonance Imaging

               Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi semakin maju, khususnya dalam bidang kedokteran. Semua Dokter sudah menggunakan alat alat kesehatan dengan canggih. Dengan adanya perkembangan teknologi memudahkan para Dokter.

Pengertian Magnetic Resonance Imaging  ( MRI )

                Magnetic Resonance Imaging yang disingkat dengan MRI adalah suatu alat diagnostik mutahir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X ataupun bahan radioaktif. Hasil pemeriksaan MRI adalah berupa rekaman gambar potongan penampang tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet. Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain:
a. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik
b. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya
c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya
d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat

Kelebihan MRI dibandingkan dengan CT-Scan

1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion




Ada juga kelebihan dari MRI yaitu            :
1. Tidak menggunakan sinar pengion.
2. Tidak berbahaya.
3. Tidak menimbulkan rasa sakit.

Jenis Pemeriksaan Sesuai 

1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada: kelenjar pituitary, lobang telinga       dalam, rongga mata, sinus.
2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi otak,                   pendarahan, infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti             aneurisma, angioma,  proses degenerasi, atrofi.
3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor,               infeksi, trauma, kelainan bawaan.
4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan tangan,       pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen,       tumor, infeksi/abses dan lain lain.
5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran empedu,           pakreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli. pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru –paru, jantung.

Penata Pelaksanaan MRI

1. Persiapan console yaitu memprogram identitas pasien seperti nama, usia dan lain-lain, mengatur posisi tidur pasien sesuai dengan obyek yang akan diperiksa
2. Memilih jenis koil yang akan digunakan untuk pemeriksaan, misalnya untuk pemeriksaan kepala digunakan Head coil, untuk pemeriksaan tangan, kaki dan tulang belakang digunakan Surface coil
3. Memilih parameter yang tepat, misalnya untuk citra anatomi dipilih parameter yang Repetition Time dan Echo Time pendek, sehingga pencitraan jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan berwarna hitam
4. Untuk citra pathologis dipilih parameter yang Repetition Time dan Echo Time panjang, sehingga misalnya untuk gambaran cairan serebro spinalis dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak berwarna putih. Untuk kontras citra antara, dipilih parameter yang time repetition panjang dan time echo pendek sehingga gambaran jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan tampak berwarna abu-abu
5. Untuk mendapatkan hasil gambar yang ptimal, perlu penentuan center magnet (land marking patient) sehingga coil dan bagian tubuh yang diamati harus sedekat mungkin ke center magnet, misalnya pemeriksaan MRI kepala, pusat magnet pada hidung.
6. Untuk menentukan bagian tubuh dibuat Scan Scout (panduan pengamatan), dengan parameter, ketebalan irisan dan jarak antar irisan serta format gambaran tertentu. Ini merupakan gambaran dimensi dari sejumlah sinar yang telah diserap. Setelah tergambar scan scout pada V monitor, maka dibuat pengamatan- pengamatan berikutnya sesuai dengan kebutuhan
7. Pemeriksaan MRI yang menggunakan kontras media, hanya pada kasus-kasus tertentu saja
8. Salah satu kontras media untuk pemeriksaan MRI adalah Gadolinium DTPA yang disuntikan intra vena dengan dosis 0,0 ml / kg berat badan


Nama     : Sekar Septiana Eka Wahyuni
NIM      : 4111171097

Perkembangan Sistem Informasi dan Komunikasi di Bidang Kedokteran

Perkembangan Sistem Informasi dan  Komunikasi di Bidang Kedokteran

Sebelum mengetahui manfaat perkembangan system informasi dan komunikasi di bidang kedokteran, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa sih informasi dan komunikasi itu sendiri?  


Teknologi informasi, berkaitan dengan proses, penggunaan alat bantu, dan pengolaan informasi sedangkan komunikasi lebih keproses trasfernya.

Perkembangan ICT

Hardware : lebih kecil dan cepat, murah, muncul bentuk yang menarik.

Penggunaan : akses dimana saja, digabungkannya proses belajar, bekerja dan bermain.

Interkoneksi : meningkatkan bandwitch, collaborative tools, perangkat yang saling terkoneksi.

Perkembangan teknologi selalu memberikan berbagai pengaruh positif, salah satunya dalam bidang kedokteran. Dalam bidang kedokteran, teknologi sekarang ini sangat di butuhkan. Dari mulai pekerjaan kantornya, hingga pekerjaan praktek dalam kedokteran. Perkembangan dan kemajuan berbagai macam alat elektronik ini, sangat membantu seorang dokter. Beberapa pengaplikasian yang telah di terapkan :

1.   Rekam medis Berbasis Komputer (Computer Based Patient Record)

Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis berbasis komputer. Pengertian rekam medis berbasis komuter bervarisai, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit.

2.   Teknologi Penyimpan data Portabel

Dalam konsep ini, pelayanan kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang tinggi dengan tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya komunikasi data medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas yang memungkinkan penyimpanan data sementara).
Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode batang). Kode batang ini seudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai penanda unik merek dagang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah supermarket dan gudang dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug Administration (FDA) di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk menggunakan barcode sebagai penanda obat. Penggunaan bar code juga akan bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakitdalam mempercepat proses inventori. Selain itu, penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai penanda unik pada kartu dan rekam medis pasien.
Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (Radio Frequency Identifier) yang memungkinkan pengidentifikasian identitas melalui radio frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode reader, maaka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.

3.   Teknologi Nirkabel

Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirilis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing station. Saat itu, media yang digunakan masih berupa kabell koaxial. Saat ini, jaringan nirkabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nirkabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggu mobilitasnya.

4.   Komputer Genggam (PDA/Personal Digital Assistant)

Saat ini, penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin lumrah di kalangan medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun menggunakan PDA karena dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu. Beberapa situs di internet memberikan contoh aplikasi klinis yang dapat digunakan di PDA seperti epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai dengan jaringan telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses terhadap database pasien di rumah sakit melalui jaringan internet. Salah satu contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman data radiologis pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya dokter dapat memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan feedback kepada rumah sakit.

Berkembangnya sarana teknologi informasi dan komunikasi  ternyata sangat dibutuhkan di dunia kedokteran. Berkembangnya hal tersebut bisa memotivasi kita sebagai penerus bangsa mengembangkan bahkan menemukan sesuatu yang baru yang bermanfaat.



Arief Adityo
4211171052

 

Aplikasi Sinar-X dalam Bidang Kedokteran

      Aplikasi Radiasi Sinar-X Dalam Bidang Kedokteran


          Radiasi Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik dengan gelombang pendek yang mempunyai daya tembus cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya. Maka dari itu sinar x dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang kedokteran nuklir. Perangkatnya disebut Photo Rontgen sedangkan yang untuk terapi disebut Linec (Linier Accelerator). Seiring perkembangan teknologi ini maka Photo Rontgen ditingkatkan fungsinya menjadi lebih luas yaitu melalui alat baru yang disebut dengan CT Scan (Computed Tomography Scan. Dengan adanya perangkat yang menggunakan sinar-x maka akan membantu dalam mendiagnosis dan pengobatan suatu penyakit , sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Peristiwa terjadinya sinar-X diawali dari percobaan Heinrich Hertz pada tahun 1887 dengan menggunakan tabung hampa yang berisi katoda dan anoda. Katoda dan anoda dihubungkan dengan sumber listrik E. Pada tegangan E yang rendah tidak ada arus elektron dari katoda ke anoda yang dapat dilihat dari galvanometer. Pada saat katoda disinari gelombang pendek elektromagnetik ternyata dari katoda keluar elektron menuju anoda yang diamati dari galvanometer. (Suyatno.2008:2)

Berikut Alat-alat dalam Dunia Kedokteran yang  mengaplikasikan Sinar-X;

1.         Mamografi (alat pendeteksi kangker payudara)
               

     Mammografi adalah pemeriksaan radiologi khusus menggunakan sinar-X dosis rendah untuk mendeteksi kelainan pada payudara, bahkan sebelum adanya gejala yang terlihat pada payudara seperti benjolan yang dapat dirasakan.(Pratama.2012:2)


            Rekan semua, ada beberapa metode pemeriksaan dan pendeteksian kanker payudara. Ada yang berupa gambar atau citra payudara, ada juga yang berupa laporan hasil uji laboratorium patologi. Salah satu metode yang mampu menangkap ketidaknormalan payudara dengan gambar adalah mamografi. Mamografi (mammography) merupakan metode pencitraan payudara dengan menggunakan sinar X berdosis rendah. Tes yang sesungguhnya disebut mammogram. Terdapat dua tipe mammogram;

1. screening mammogram ditujukan untuk wanita dengan payudara yang tak bermasalah. Mencakup dua pencitraan sinar X untuk masing-masing payudara.

2. diagnostic mammogram yang dilakukan untuk mengevaluasi ketidak normalan pada pasien baru ataupun pasien lama yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan (sebagai contoh, wanita dengan kanker payudara yang ditangani dengan lumpectomy atau pengangkatan benjolan payudara). Sinar X tambahan dari sudut lain ataupun pencitraan khusus pada area tertentu (yang diduga ada kanker) pun dilakukan.


 Mammogram dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, tempat praktik dokter ataupun fasilitas kesehatan lainnya yang menyediakan pemeriksaan payudara ini. Di Amerika Serikat, sejak 1 Oktober 1994, mammogram hanya dapat dilakukan di tempat yang mendapat sertifikat dari Food and Drug Administration (FDA). Tempat yang memiliki sertifikat FDA, secara resmi mendapat izin praktik, mengintepretasi gambar, serta mengembangkan mammogram. Sebelum pemeriksaan, pasien akan diminta untuk mengisi formulir yang berisi informasi tingkat risiko kanker payudara serta mamografi yang dibutuhkan. Pasien akan dimintai keterangan tentang data diri dan sejarah kanker di keluarganya, detil menstruasi, catatan kelahiran, kontrasepsi yang digunakan, implant payudara, operasi payudara yang pernah dijalani, usia, serta terapi sulih hormonal (biasanya untuk wanita yang telah menopause).



Mammogram sangat dianjurkan kepada wanita usia 40 tahun ke atas. Informasi tentang SADARI (periksa payudara sendiri) serta isu kesehatan payudara lainnya biasanya juga diberikan sebagai tambahan penjelasan. Biasanya, mammogram dilakukan setelah ada diagnosis dari dokter, namun pasien juga dapat langsung datang ke tempat pemeriksaan (self-referral), dan sebelum dilakukan mammogram, pasien akan diminta keterangannya tentang apakah ada benjolan payudara, cairan yang keluar dari puting payudara, nyeri payudara, dan beberapa hal lain terkait tanda-tanda kanker payudara.(Pratama.2012:1-2)


2.    Tomografi Komputer
                                 
            Sejak 1972 telah diperkenalkan suatu alat canggih,yang meskipun sangat mahal, namun telah merebut pasaran serta menempati tempat teratas dalam dunia kedokteran dalam waktu yang sangat cepat, yaitu alat tomogram yang dikendaliakan dengan computer, yang dikenal dengan computer assistedtomografhy (CAT) atau computerized tomography (CT).(Rasad.2005:573)
Pada CT, computer dikerahkan untuk mengantikan peranan filem-kaset dan peranan kamar gelap dengan cairan-cairan develover serta fisiknya, bahwa tabung berhadapan dengan sejumlah detektor-detektor. Keduanya bergerak memutari pasien sebagai objek yang ditempatkan diantaranya, 360 derajat selama bergerak memutari itu, tabung menyinari pasien dan masing-masing detektor menangkap sisa-sisa sinar-X yang telah menembus pasien, sebagaimana tugas film biasanya. Semua data secepat kilat dikirim ke komputer yang mengolahnya (mengerjakan kalkulasi) secepat kilat pula, hasil pengolahan muncul di layar TV yang bekerja sebagai monitor. Hasilnya merupakan penampang bagian tubuh yang diputari, disebutscan. Jelaslah untuk dapat membaca scan dengan baik, maka perlu dikuasai penampang-penampang anatomik tubuh.(Rasad.2005:573-575)

            Kontruksi pesawat pertama dibuat oleh Hounsfileld, yang kemudian dianaugrahi hadiah nobel. Sampai sekarang telah dibuat sampai generasi keempat pesawat CT.(Rasad.2005:575)

3.            Radiografi

                                        

Dilewatkan pada suatu objek, maka sebagian radiasi yang ada akan diteruskan sehingga citra objek dapat direkam pada film. Satuan yang biasa digunakan untuk penyinaran radiografi adalah Rontgen, disingkat R. Satu Rontgen dapat diartikan sebagai sejumlah sinar-X agar menghasilkan ion-ion yang membawa muatan satu statcoulomb tiap centimeter kubik diudara dengan suhu nol derajat celsius pada tekanan 760 mmhg.




Nama: Tresna Sulistina Nur Millenia

NIM  : 4111171113


Sabtu, 09 September 2017

JENIS JENIS USG

WINDIE CRISTIYANTIE
4111171039

USG ( ULTRASONOGRAFI )


       USG Merupakan alat teknologi untuk melihat bagian dalam tubuh, terutama melihat janin pada dalam perut seorang wanita atau ibu janin, alat ini dianggap cukup akurat dan efektif untuk mengetahui kelainan patologis pada organ yang diperiksa. USG merupakan alat pemeriksaan yang menggunakan sinar ultrasound (gelombang suara) yang dipancarkan oleh transuder.
         Pemeriksaan USG sangat aman karena ultrasound menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat didengar manusia. Ultrasound mempunyai frekuensi lebih besar dari 20 kHz. Frekuensi yang digunakan dalam ultrasonografi diagnostik adalah antara 1 MHz hingga 15 MHz. Dengan frekuensi yang tinggi ini, ultrasound dijadikan peralatan diagnostik karena dapat memperlihatkan organ di dalam tubuh manusia baik yang diam atau bergerak. (integra.co.id.)
         Doppler Ultrasonografi ( USG Doppler ) alat penunjang diagnostik untuk mendiagnosa aliran darah pada pembuluh darah.
Kelebihan USG Doppler
1.    Mampu mendeteksi aliran darah dan kecepatan aliran darah dengan efek Doppler
2.    Mampu memberikan ruang informasi tentang ukuran, bentuk dan tingkat atau besarnya aliran darah atau gejala kelainan darah yang terjadi pada pembuluh darah (penyempitan/ stenosis, thrombus)
3.    Mampu membedakan sifat tumor ganas atau jinak berdasarkan neovaskularisasi
Untuk kasus kandungan dan kebidanan, pemeriksaan dilakukan oleh Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan namun untuk kasus – kasus di luar kandungan, pemeriksaan dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.



Jenis-jenis USG

1.    USG 2 DIMENSI
USG ini menghasilkan gambar “datar” yang tidak terlalu jelas karena terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit dipahami oleh pasien. USG 2D ini dapat digunakan untuk melihat organ-organ internal, melihat gerakan bayi, mengukur panjang dan berat janin, bahkan bisa untuk mendeteksi kelainan sebesar 80– 90%. Namun, jika dokter menemukan kecurigaan kelainan pada bayi, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan USG dengan dimensi yang lebih tinggi. Gambar hasil USG ini hanya bisa di-print. Biaya untuk USG ini paling murah dibanding dengan USG 3D dan 4D.

Gambar ini merupakan hasil USG 2 Dimensi pada umur janin 8 bulan.



2.    USG 3 DIMENSI
USG ini menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail sehingga mudah dipahami oleh pasien. USG 3D dapat digunakan untuk melihat anatomi tubuh janin dan mendeteksi kondisi kelainan pada janin, seperti kelainan bibir sumbing atau bayi terlilit tali pusar. Gambar yang dihasilkan dengan USG 3D dapat disimpan dalam CD format jpg dan dilihat di komputer. Biaya USG ini lebih mahal dibanding dengan USG 2D.

3.    USG 4 DIMENSI
USG 4D ini biasa disebut juga sebagai SD live atau real time. USG ini paling canggih karena dapat menghasilkan gambar tiga dimensi, lebih detail, akurat, dan tampak seperti aslinya, sehingga seperti sebuah film. Pasien dapat melihat dengan jelas bentuk anggota tubuh, gerakan janin, dan ekspresi wajahnya, seperti bentuk hidung bayi, gerakan sedang mengisap jempol, atau menggerakan kaki . USG 4D ini dapat mendeteksi kelainan pada janin dengan lebih jelas, seperti kelainan plasenta atau kehamilan ektopik. Gambar yang dihasilkan dengan USG 4D dapat disimpan dalam format jpg dan video serta dilihat di komputer. Biaya USG ini paling mahal dbanding dengan USG 2D dan 3D.




Sumber :


http://www.integra.co.id/wp-content/uploads/2016/01/January-2016.pdf

Teknologi di Bidang Kesehatan


Teknologi di Bidang Kesehatan

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Kemajuan teknologi di bidang kesehatan berkembang begitu pesat. Perkembangan teknologi tersebut dapat dilihat dari banyaknya perubahan sistem yang digunakan di rumah sakit dari zaman dahulu hingga saat ini. kemajuan teknologi dapat  mempermudah manusia mengubah dalam mengubah sistem transformasi dan komunikasi.

Semakin berkembangnya teknologi di bidang kesehatan juga terdapat pengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat semakin terkontrol, dicegah bahkan dapat diatasi. Seperti kita ketahui bahwa di indonesia sendiri terdapat banyak penyakit dan seringkali masyarakat tidak mengetahui penyakit apa yang sedang mereka alami. Dengan berkembangnya teknologi yang canggih, penyakit yang awalnya tidak diketahui obat serta cara penyembuhannya kini telah mudah untuk terdeteksi dan telah ditemukan berbagai pengobatan untuk tercapainya kesembuhan.

Teknologi kesehatan tepat guna sering disalahartikan sebagai teknologi yang memandang bahwa peralatannya harus sederhana. Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia WHO (1984). Teknologi kesehatan tepat guna atau appropriate health technology adalah metoda-metoda, prosedur-prosedur, teknik-teknik, dan peralatan yang secara ilmiah sah sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan lokal dan dapat diterima oleh yang memakainya dan dapat dipelihara dan dimanfaatkan dengan sumber-sumber masyarakat atau negara dapat menyediakan.

Ada beberapa contoh teknologi tepat guna yang sudah ada sekarang dan dimanfaatkan untuk dunia kesehatan diantaranya pirau, resusiator untuk bayi,  foto terapi, radiografi digital. Berikut penjelasan tentang alat-alat kesehatan tersebut:

1.     Alat Pirau

Pirau adalah unsur atau alat untuk menyimpangkan aliran atau arus melalui suatu sistem. Alat pirau ini digunakan untuk mengalirkan kelebihan cairan otak di dalam rongga otak menuju ke rongga perut dimana di dalam rongga perut cairan akan diserap kembali ke dalam sirkulasi darah.

Sistem pirau katup celah semilunar hasil inovasi Ahli bedah saraf Rumah Sakit Umum Pusat DR Sardjito Yogyakarta P Sudiharto memberi harapan baru bagi pasien hidrosefalus. Selain harganya terjangkau, sistem tersebut mampu mengurangi tingkat risiko pada perawatan pasien hidrosefalus. Keunggulan sistem ini terdapat pada katup semilunar yang berfungsi untuk mencegah cairan masuk kembali ke dalam rongga kepala dan mengatur aliran sehingga tidak banyak terpengaruh aktivitas pasien. Adapun tonjolan antiselip dimaksudkan untuk mengantisipasi bahaya selang kateter terhisap ke dalam rongga otak . Bahaya ini bisa menyebabkan kematian pasien.

2.     Foto Terapi

Foto terapi merupakan salah satu bentuk teknologi terapi untuk bayi dengan hiperbilirubinemia dengan menggunakan lampu fluoresen biru atau putih. Bilirubin mengabsorpsi sinar dengan rentang panjang gelombang 450 sampai 460 nanometer (nm). Lampu biru dengan keluaran panjang gelombang sinar yang paling efektif antara 425 sampai 475 nanometer. Ketahanan lampu ini dapat berfungsi sampai kurang lebih 2000 jam ( Lawson,E.E., 1984).

Program pengembangan teknologi tepat guna, alat foto terapi sinar biru ataublue- ray phototherapy device, yang dilakukan di Duke University, USA (Malkins,2008). Alat ini menggunakan satu deretan blue LED (Light Emiting Diode). Lampu ini memancarkan cahaya biru dan dapat berfungsi 5 – 10 kali lebih lama dari standar lampu fluoresen biasa

 

3.     Resusinator  untuk Bayi

Resusisator untuk bayi telah dikembangkan oleh Christian Olson (38 tahun), dari konsorsium Boston Teaching Hospitals dan Engineering Schools, dia seorang spesialis anak dan penyakit dalam, mengembangkan teknologi yang murah dan sederhana yang mampu mempertahankan bayi bertahan hidup di luar tempat penampungan dan di desa-desa.

 

4.     Radiografi Digital

Tim riset dari Grup Riset Fisika Citra jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gadjah Mada telah menemukan alat radiografi digital, tim riset ini terdiri dari empat Dosen MIPA (Gde Bayu Suparta dan kawan-kawan) 2009, temuan ini sudah mendapatkan hak paten dari Direktur Jendral Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HKI) Departemen Hukum dan HAM RI pada tanggal 19 Oktober 2009.

Inti dari penemuan ini adalah (1). menemukan perangkat kendali sistem radiografi digital, alat ini yang mengubah teknologi analog menjadi digital ini satu-satunya di Indonesia., (2) Penghematan daya listrik yang digunakan, sekali pengambilan gambar dihasilkan 20 citra sehingga dosis penggunaan X-ray sangat rendah., (3) dapat dirakit di dalam negeri dengan kandungan lokal 70%, biaya operasi dan biaya sistem murah., (4) harganya terjangkau bagi Rumah Sakit atau Puskesmas serta biaya pemeriksaan murah bagi pasien.

 




Sumber: 

https://www.ugm.ac.id/download/Orasi%20Ilmiah%20Dr.%20Sudiharto.pdf

 

Nama: Rifki Kusumah Mardiana

NIM  : 4111171173




                       

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Magnetic Resonance Imaging

               Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi semakin maju, khususnya dalam bidang kedokteran. Semua Dokter sudah meng...