Sabtu, 09 September 2017

Teknologi di Bidang Kesehatan


Teknologi di Bidang Kesehatan

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Kemajuan teknologi di bidang kesehatan berkembang begitu pesat. Perkembangan teknologi tersebut dapat dilihat dari banyaknya perubahan sistem yang digunakan di rumah sakit dari zaman dahulu hingga saat ini. kemajuan teknologi dapat  mempermudah manusia mengubah dalam mengubah sistem transformasi dan komunikasi.

Semakin berkembangnya teknologi di bidang kesehatan juga terdapat pengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat semakin terkontrol, dicegah bahkan dapat diatasi. Seperti kita ketahui bahwa di indonesia sendiri terdapat banyak penyakit dan seringkali masyarakat tidak mengetahui penyakit apa yang sedang mereka alami. Dengan berkembangnya teknologi yang canggih, penyakit yang awalnya tidak diketahui obat serta cara penyembuhannya kini telah mudah untuk terdeteksi dan telah ditemukan berbagai pengobatan untuk tercapainya kesembuhan.

Teknologi kesehatan tepat guna sering disalahartikan sebagai teknologi yang memandang bahwa peralatannya harus sederhana. Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia WHO (1984). Teknologi kesehatan tepat guna atau appropriate health technology adalah metoda-metoda, prosedur-prosedur, teknik-teknik, dan peralatan yang secara ilmiah sah sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan lokal dan dapat diterima oleh yang memakainya dan dapat dipelihara dan dimanfaatkan dengan sumber-sumber masyarakat atau negara dapat menyediakan.

Ada beberapa contoh teknologi tepat guna yang sudah ada sekarang dan dimanfaatkan untuk dunia kesehatan diantaranya pirau, resusiator untuk bayi,  foto terapi, radiografi digital. Berikut penjelasan tentang alat-alat kesehatan tersebut:

1.     Alat Pirau

Pirau adalah unsur atau alat untuk menyimpangkan aliran atau arus melalui suatu sistem. Alat pirau ini digunakan untuk mengalirkan kelebihan cairan otak di dalam rongga otak menuju ke rongga perut dimana di dalam rongga perut cairan akan diserap kembali ke dalam sirkulasi darah.

Sistem pirau katup celah semilunar hasil inovasi Ahli bedah saraf Rumah Sakit Umum Pusat DR Sardjito Yogyakarta P Sudiharto memberi harapan baru bagi pasien hidrosefalus. Selain harganya terjangkau, sistem tersebut mampu mengurangi tingkat risiko pada perawatan pasien hidrosefalus. Keunggulan sistem ini terdapat pada katup semilunar yang berfungsi untuk mencegah cairan masuk kembali ke dalam rongga kepala dan mengatur aliran sehingga tidak banyak terpengaruh aktivitas pasien. Adapun tonjolan antiselip dimaksudkan untuk mengantisipasi bahaya selang kateter terhisap ke dalam rongga otak . Bahaya ini bisa menyebabkan kematian pasien.

2.     Foto Terapi

Foto terapi merupakan salah satu bentuk teknologi terapi untuk bayi dengan hiperbilirubinemia dengan menggunakan lampu fluoresen biru atau putih. Bilirubin mengabsorpsi sinar dengan rentang panjang gelombang 450 sampai 460 nanometer (nm). Lampu biru dengan keluaran panjang gelombang sinar yang paling efektif antara 425 sampai 475 nanometer. Ketahanan lampu ini dapat berfungsi sampai kurang lebih 2000 jam ( Lawson,E.E., 1984).

Program pengembangan teknologi tepat guna, alat foto terapi sinar biru ataublue- ray phototherapy device, yang dilakukan di Duke University, USA (Malkins,2008). Alat ini menggunakan satu deretan blue LED (Light Emiting Diode). Lampu ini memancarkan cahaya biru dan dapat berfungsi 5 – 10 kali lebih lama dari standar lampu fluoresen biasa

 

3.     Resusinator  untuk Bayi

Resusisator untuk bayi telah dikembangkan oleh Christian Olson (38 tahun), dari konsorsium Boston Teaching Hospitals dan Engineering Schools, dia seorang spesialis anak dan penyakit dalam, mengembangkan teknologi yang murah dan sederhana yang mampu mempertahankan bayi bertahan hidup di luar tempat penampungan dan di desa-desa.

 

4.     Radiografi Digital

Tim riset dari Grup Riset Fisika Citra jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gadjah Mada telah menemukan alat radiografi digital, tim riset ini terdiri dari empat Dosen MIPA (Gde Bayu Suparta dan kawan-kawan) 2009, temuan ini sudah mendapatkan hak paten dari Direktur Jendral Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HKI) Departemen Hukum dan HAM RI pada tanggal 19 Oktober 2009.

Inti dari penemuan ini adalah (1). menemukan perangkat kendali sistem radiografi digital, alat ini yang mengubah teknologi analog menjadi digital ini satu-satunya di Indonesia., (2) Penghematan daya listrik yang digunakan, sekali pengambilan gambar dihasilkan 20 citra sehingga dosis penggunaan X-ray sangat rendah., (3) dapat dirakit di dalam negeri dengan kandungan lokal 70%, biaya operasi dan biaya sistem murah., (4) harganya terjangkau bagi Rumah Sakit atau Puskesmas serta biaya pemeriksaan murah bagi pasien.

 




Sumber: 

https://www.ugm.ac.id/download/Orasi%20Ilmiah%20Dr.%20Sudiharto.pdf

 

Nama: Rifki Kusumah Mardiana

NIM  : 4111171173




                       

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.