Teknologi di Bidang Kesehatan
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia.
Kemajuan teknologi di bidang kesehatan berkembang begitu pesat. Perkembangan
teknologi tersebut dapat dilihat dari banyaknya perubahan sistem yang digunakan
di rumah sakit dari zaman dahulu hingga saat ini. kemajuan teknologi
dapat mempermudah manusia mengubah dalam mengubah sistem transformasi dan
komunikasi.
Semakin berkembangnya teknologi di bidang kesehatan juga
terdapat pengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan
masyarakat semakin terkontrol, dicegah bahkan dapat diatasi. Seperti kita
ketahui bahwa di indonesia sendiri terdapat banyak penyakit dan seringkali masyarakat
tidak mengetahui penyakit apa yang sedang mereka alami. Dengan berkembangnya
teknologi yang canggih, penyakit yang awalnya tidak diketahui obat serta cara
penyembuhannya kini telah mudah untuk terdeteksi dan telah ditemukan berbagai
pengobatan untuk tercapainya kesembuhan.
Teknologi kesehatan tepat guna sering disalahartikan sebagai teknologi yang
memandang bahwa peralatannya harus sederhana. Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia
WHO (1984). Teknologi kesehatan tepat guna atau appropriate health technology adalah
metoda-metoda, prosedur-prosedur, teknik-teknik, dan peralatan yang secara
ilmiah sah sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan lokal dan dapat diterima oleh yang
memakainya dan dapat dipelihara dan dimanfaatkan dengan sumber-sumber
masyarakat atau negara dapat menyediakan.
Ada beberapa contoh teknologi tepat guna yang sudah ada sekarang dan
dimanfaatkan untuk dunia kesehatan diantaranya pirau, resusiator untuk
bayi, foto terapi, radiografi digital.
Berikut penjelasan tentang alat-alat kesehatan tersebut:
1. Alat Pirau
Pirau adalah unsur atau alat untuk menyimpangkan aliran atau arus melalui suatu
sistem. Alat pirau ini digunakan untuk mengalirkan kelebihan cairan otak di dalam
rongga otak menuju ke rongga perut dimana di dalam rongga perut cairan akan diserap
kembali ke dalam sirkulasi darah.
Sistem pirau katup celah semilunar hasil inovasi Ahli bedah
saraf Rumah Sakit Umum Pusat DR Sardjito Yogyakarta P Sudiharto memberi harapan
baru bagi pasien hidrosefalus. Selain harganya terjangkau, sistem tersebut mampu
mengurangi tingkat risiko pada
perawatan pasien hidrosefalus. Keunggulan sistem ini terdapat pada katup
semilunar yang berfungsi untuk mencegah cairan masuk kembali ke dalam rongga
kepala dan mengatur aliran sehingga tidak banyak terpengaruh aktivitas pasien.
Adapun tonjolan antiselip dimaksudkan untuk mengantisipasi bahaya selang
kateter terhisap ke dalam rongga otak . Bahaya ini bisa menyebabkan kematian
pasien.
2. Foto Terapi
Foto terapi merupakan salah satu bentuk teknologi terapi untuk bayi dengan hiperbilirubinemia
dengan menggunakan lampu fluoresen biru atau putih. Bilirubin mengabsorpsi
sinar dengan rentang panjang gelombang 450 sampai 460 nanometer (nm). Lampu
biru dengan keluaran panjang gelombang sinar yang paling efektif antara 425
sampai 475 nanometer. Ketahanan lampu ini dapat berfungsi sampai kurang lebih
2000 jam ( Lawson,E.E., 1984).
Program pengembangan teknologi tepat guna, alat foto terapi sinar biru
ataublue- ray phototherapy device, yang dilakukan di Duke University, USA
(Malkins,2008). Alat ini menggunakan satu deretan blue LED (Light Emiting
Diode). Lampu ini memancarkan cahaya biru dan dapat berfungsi 5 – 10 kali lebih
lama dari standar lampu fluoresen biasa
3. Resusinator untuk Bayi
Resusisator
untuk bayi telah dikembangkan oleh Christian Olson (38 tahun), dari konsorsium
Boston Teaching Hospitals dan Engineering Schools, dia seorang spesialis anak
dan penyakit dalam, mengembangkan teknologi yang murah dan sederhana yang mampu
mempertahankan bayi bertahan hidup di luar tempat penampungan dan di desa-desa.
4. Radiografi
Digital
Tim riset dari Grup Riset Fisika Citra jurusan Fisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gadjah Mada telah menemukan alat radiografi
digital, tim riset ini terdiri dari empat Dosen MIPA (Gde Bayu Suparta dan kawan-kawan)
2009, temuan ini sudah mendapatkan hak paten dari Direktur Jendral Hak Kekayaan
Intelektual (Dirjen HKI) Departemen Hukum dan HAM RI pada tanggal 19 Oktober
2009.
Inti dari penemuan ini adalah (1). menemukan perangkat kendali sistem
radiografi digital, alat ini yang mengubah teknologi analog menjadi digital ini
satu-satunya di Indonesia., (2) Penghematan daya listrik yang digunakan, sekali
pengambilan gambar dihasilkan 20 citra sehingga dosis penggunaan X-ray sangat rendah.,
(3) dapat dirakit di dalam negeri dengan kandungan lokal 70%, biaya operasi dan
biaya sistem murah., (4) harganya terjangkau bagi Rumah Sakit atau Puskesmas
serta biaya pemeriksaan murah bagi pasien.
Sumber:
https://www.ugm.ac.id/download/Orasi%20Ilmiah%20Dr.%20Sudiharto.pdf
Nama: Rifki Kusumah Mardiana
NIM : 4111171173
0 komentar:
Posting Komentar