Perkembangan
Sistem Informasi dan Komunikasi di Bidang Kedokteran
Sebelum mengetahui manfaat
perkembangan system informasi dan komunikasi di bidang kedokteran, terlebih
dahulu kita harus mengetahui apa sih informasi dan komunikasi itu sendiri?
Teknologi informasi, berkaitan dengan proses, penggunaan alat bantu,
dan pengolaan informasi sedangkan komunikasi lebih keproses trasfernya.
Perkembangan ICT
Hardware : lebih
kecil dan cepat, murah, muncul bentuk yang menarik.
Penggunaan : akses
dimana saja, digabungkannya proses belajar, bekerja dan bermain.
Interkoneksi :
meningkatkan bandwitch, collaborative tools, perangkat yang saling terkoneksi.
Perkembangan
teknologi selalu memberikan berbagai pengaruh positif, salah satunya dalam
bidang kedokteran. Dalam bidang kedokteran, teknologi sekarang ini sangat di
butuhkan. Dari mulai pekerjaan kantornya, hingga pekerjaan praktek dalam
kedokteran. Perkembangan dan kemajuan berbagai macam alat elektronik ini,
sangat membantu seorang dokter. Beberapa pengaplikasian yang telah di terapkan
:
1.
Rekam medis Berbasis Komputer (Computer Based Patient Record)
Salah satu tantangan besar dalam
penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit adalah penerapan
rekam medis berbasis komputer. Pengertian rekam medis berbasis komuter
bervarisai, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk
mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien
di rumah sakit.
2.
Teknologi Penyimpan data Portabel
Dalam konsep ini, pelayanan
kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang tinggi dengan
tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya komunikasi data
medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan menggunakan
teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas yang
memungkinkan penyimpanan data sementara).
Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode batang).
Kode batang ini seudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai penanda
unik merek dagang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah supermarket dan
gudang dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug Administration (FDA)
di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk menggunakan barcode
sebagai penanda obat. Penggunaan bar code juga akan bermanfaat bagi apotik dan
instalasi farmasi di rumah sakitdalam mempercepat proses inventori. Selain itu,
penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai penanda unik pada kartu dan
rekam medis pasien.
Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (Radio
Frequency Identifier) yang memungkinkan pengidentifikasian identitas melalui
radio frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode
reader, maaka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut.
Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai dengan
RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga
pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.
3.
Teknologi Nirkabel
Pemanfaatan jaringan computer
dalam dunia medis sebenarnya sudah dirilis sejak hampir 40 tahun yang lalu.
Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter Reed Army
Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang memungkinkan pengguna
dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing station. Saat
itu, media yang digunakan masih berupa kabell koaxial. Saat ini, jaringan
nirkabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan
tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nirkabel, dokter
dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggu
mobilitasnya.
4.
Komputer Genggam (PDA/Personal Digital Assistant)
Saat ini, penggunaan komputer
genggam (PDA) menjadi hal yang semakin lumrah di kalangan medis. Di Kanada,
limapuluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun menggunakan PDA karena
dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat,
maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu. Beberapa situs di internet
memberikan contoh aplikasi klinis yang dapat digunakan di PDA seperti
epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai dengan jaringan telepon
memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses terhadap database pasien di
rumah sakit melalui jaringan internet. Salah satu contoh penerapan teknologi
telemedicine adalah pengiriman data radiologis pasien yang dapat dikirimkan
secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya dokter dapat memberikan
interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan feedback kepada rumah sakit.
Berkembangnya
sarana teknologi informasi dan komunikasi ternyata sangat dibutuhkan di dunia kedokteran. Berkembangnya hal tersebut bisa
memotivasi kita sebagai penerus bangsa mengembangkan bahkan menemukan sesuatu
yang baru yang bermanfaat.
Arief Adityo
4211171052
0 komentar:
Posting Komentar