Minggu, 10 September 2017

Perkembangan Sistem Informasi dan Komunikasi di Bidang Kedokteran

Perkembangan Sistem Informasi dan  Komunikasi di Bidang Kedokteran

Sebelum mengetahui manfaat perkembangan system informasi dan komunikasi di bidang kedokteran, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa sih informasi dan komunikasi itu sendiri?  


Teknologi informasi, berkaitan dengan proses, penggunaan alat bantu, dan pengolaan informasi sedangkan komunikasi lebih keproses trasfernya.

Perkembangan ICT

Hardware : lebih kecil dan cepat, murah, muncul bentuk yang menarik.

Penggunaan : akses dimana saja, digabungkannya proses belajar, bekerja dan bermain.

Interkoneksi : meningkatkan bandwitch, collaborative tools, perangkat yang saling terkoneksi.

Perkembangan teknologi selalu memberikan berbagai pengaruh positif, salah satunya dalam bidang kedokteran. Dalam bidang kedokteran, teknologi sekarang ini sangat di butuhkan. Dari mulai pekerjaan kantornya, hingga pekerjaan praktek dalam kedokteran. Perkembangan dan kemajuan berbagai macam alat elektronik ini, sangat membantu seorang dokter. Beberapa pengaplikasian yang telah di terapkan :

1.   Rekam medis Berbasis Komputer (Computer Based Patient Record)

Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis berbasis komputer. Pengertian rekam medis berbasis komuter bervarisai, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit.

2.   Teknologi Penyimpan data Portabel

Dalam konsep ini, pelayanan kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang tinggi dengan tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya komunikasi data medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas yang memungkinkan penyimpanan data sementara).
Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode batang). Kode batang ini seudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai penanda unik merek dagang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah supermarket dan gudang dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug Administration (FDA) di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk menggunakan barcode sebagai penanda obat. Penggunaan bar code juga akan bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakitdalam mempercepat proses inventori. Selain itu, penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai penanda unik pada kartu dan rekam medis pasien.
Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (Radio Frequency Identifier) yang memungkinkan pengidentifikasian identitas melalui radio frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode reader, maaka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.

3.   Teknologi Nirkabel

Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirilis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing station. Saat itu, media yang digunakan masih berupa kabell koaxial. Saat ini, jaringan nirkabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nirkabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggu mobilitasnya.

4.   Komputer Genggam (PDA/Personal Digital Assistant)

Saat ini, penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin lumrah di kalangan medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun menggunakan PDA karena dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu. Beberapa situs di internet memberikan contoh aplikasi klinis yang dapat digunakan di PDA seperti epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai dengan jaringan telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses terhadap database pasien di rumah sakit melalui jaringan internet. Salah satu contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman data radiologis pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya dokter dapat memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan feedback kepada rumah sakit.

Berkembangnya sarana teknologi informasi dan komunikasi  ternyata sangat dibutuhkan di dunia kedokteran. Berkembangnya hal tersebut bisa memotivasi kita sebagai penerus bangsa mengembangkan bahkan menemukan sesuatu yang baru yang bermanfaat.



Arief Adityo
4211171052

 

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.